🦒 Bait Alfiyah Tentang Pemuda

Katakata mutiara tentang gitar dalam bahasa inggris adalah informasi penting disertai dengan foto dan gambar hd yang bersumber dari semua situs web di dunia. Langsung saja simak ulasannya tentang kata mutiara hati paling menyentuh dan bikin baper telah dirangkum berbagai sumber. Source: nusagates.com Perludiketahui bahwa Ibnu Malik dengan isim karimnya Muhammad bin Abdullah bin Malik ath-Tha'i al-Jayyani atau lebih dikenal dengan isim laqobnya Ibnu Malik adalah seorang pemuda yang mampu mengarang Kitab Alfiyah dengan perpaduan sastra arab dan teori grametika bahasa Arab. Nah kalau tulisan yang lalu membahas beberapa bait secara umum, tulisan kali ini akan coba mengelompokkan bait-bait yang menyiratkan makna dengan mempertimbangkan kategori khusus (Baca: Temukan 5 Filosofi Hidup di Balik Bait-bait Alfiyah Ibnu Malik). Kali ini tentang motivasi. Berikut 5 bait yang menyiratkan motivasi dan strategi meraih sukses. 1. Reunihalaqoh empat pemuda. Handphone-ku bergetar, suara nasyid yang menjadi nada deringku terdengar keras dari dalam saku jaket hitamku. Tanda bahwa ada panggilan masuk. Oh ternyata panggilan dari rumah tanpa ku angkat aku paham aku harus segera pulang. Aku hampir lupa bahwa sore ini aku ada acara. "Dari siapa syaikh?" tanya Isal menatapku. Peletalfiyah kata kata cinta dalam kitab imriti bait alfiyah tentang nikah bait alfiyah tentang pemuda bait alfiyah tentang jodoh bait alfiyah tentang santri nadhom cinta imriti bet alfiah tentang cinta. Kata kata islam yang memberi semangat hidup kehidupan yang dilengkapi dengan kata para tokoh terkenal dalam bahasa inggris untuk status facebook. katakata rayuan cinta mengunakan nahwu Alfyah dijamin 13 05 2019 Berikut ini adalah beberapa bait di nadhom alfiyah ibn malik yang secara tidak langsung memberi pencerahan tentang cinta 1 kalau bisa nyaman dengan yang dekat mengapa harus cari yang jauh 7 Bait Cinta Dalam Nadhom Alfiyah Ibn Malik Hemat saya nadhom alfiyah ibn malik Yangmenjadi "tidak lazim" pada Alfiyah Ibnu Malik ini adalah diksi yang dipilih untuk mengawali isi kitab. Dalam bait pertama nadhom Alfiyah bab mukadimah (pendahuluan), Ibnu Malik menggunakan lafaz قال yang merupakan fi'il madhi yang di dalamnya terkandung masa lampau atau sudah terjadi.. Hal ini sangat berbeda dengan karangan-karangan para ulama lain, yang lazimnya menggunakan Amtsilatimembahas tentang gramatikal bahasa Arab dan metode cepat tepat untuk para pemula, dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan untuk memahaminya. B. Metode Pembelajaran Dikarenakan tantangan zaman yang kian menjadi momok bagi pemuda untuk mempelajari ilmu agama khususnya kitab-kitab klasik atau biasa disebut kitab kuning. Tanggal24 April 1934 ditetapkan sebagai Hari Lahir (Harlah) Gerakan Pemuda Ansor. Sebagaimana yang ditegaskan dalam Peraturan Dasar GP Ansor pasal I ayat 1 (yang berlaku hingga saat ini) yang berbunyi: "Organisasi ini pada awalnya bernama Gerakan Pemuda Ansor, disingkat GP Ansor, sebagai kelanjutan dari Ansoru Nahdlatil Oelama (ANO) didirikan pada 10 Muharram 1353 H atau bertepatan cuGS. HADITS-HADITS YANG BERKAITAN DENGAN PEMUDAKarena tema pembicaraan kali ini berkaitan dengan pemuda, maka kami menyebutkan beberapa hadits yang berkaitan dengan pemuda atau didalamnya ada penyebutan lafazh pemuda, baik dalam kontek pujian kepada para pemuda, ataupun bimbingan kepada mereka agar tidak tertipu dengan masa muda. Diantara hadits berikut ada juga yang menunjukkan peran para pemuda dalam membela dan mempertahankan Islam dari serangan para musuh. Diantara hadits-hadits tersebut adalahHadits Pertama Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaيَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ شَابٍّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌRabbmu kagum dengan pemuda yang tidak memiliki shobwah[1] [HR. Ahmad]Shabwah adalah kecondongan untuk menyimpang dari Kedua Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaالْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ سَيِّدَا شَبَابِ أَهْلِ الْجنَّةHasan dan Husain c adalah tokoh pemuda penduduk surga[2] [HR. At-Tirmidzi]Hadits Ketiga Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaسَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادِلٌ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّهِ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلَاءٍ فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسْجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ إِلَى نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُAda tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allâh dibawah naungan Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allâh Azza wa Jalla yaitu imam yang adil; Pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allâh Azza wa Jalla ; Seorang laki-laki yang mengingat Allâh dalam kesunyian kesendirian kemudian dia menangis karena takut kepada adzab Allâh; Seorang laki-laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid-masjid Allâh; Dua orang yang saling mencintai, mereka berkumpul dan berpisah karena Allâh Azza wa Jalla ; Dan seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang permpuan yang memilki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata, Sesungguhnya aku taku kepada Allâh.’ Dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][3]Hadits Keempat Dikatakan kepada penghuni surgaوَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًاSesungguhnya kalian akan terus-menerus muda dan tidak akan pernah menua selamanya[4] [HR. Muslim]Hadits Kelimaقَالَ أَبُو بَكْرٍ –وَعِنْدَهُ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ- لِزَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ إِنَّكَ رَجُلٌ شَابٌّ عَاقِلٌ لاَنَتَّهِمُكَ، وَقَدْ كُنْتَ تَكْتُبُ الْوَحْيَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَتَتَبَّعِ الْقُرْآنَ فَاجْمَعْهُAbu Bakr Radhiyallahu anhu mengatakan kepada Zaid bin Tsâbit saat itu Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu berada diantara mereka, “Sesungguhnya kamu laki-laki yang masih muda, cerdas dan kami tidak menuduhmu berbuat dusta, kamu dahulu menulis wahyu untuk Rasûlullâh, maka sekarang telitilah al-Qur’an itu dan kumpulkanlah ia [HR. Al-Bukhâri][5]Hadits Keenamدَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى رَجُلٍ وَهُوَ فِي الْمَوْتِ، فَقَالَ كَيْفَ تَجِدُكَ؟» قَالَ أَرْجُو اللَّهَ وَأَخَافُ ذُنُوبِي، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَجْتَمِعَانِ فِي قَلْبِ عَبْدٍ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَوْطِنِ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ الَّذِي يَرْجُو وَأَمَّنَهُ الَّذِي يَخَافُRasulullah mendatangi seorang pemuda yang dalam keadaan sekarat, Rasullah berkata padanya bagaimana keadaanmu? Saya berharap kepada Allâh Ya Rasulullah, dan aku takut akan dosa-sosaku, kemudian Rasulullah bersabda tidaklah roja’ pengharapan dan khauf rasa takut berkumpul dalam hati seorang hamba disaat seperti ini, kecuali Allâh akan memberikan kepadanya apa yang dia harapkan, dan akan melindunginya dari segala hal yang dia takutkan-[6] [HR Ibnu Majah]Hadits Ketujuhعَنِ ابْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كُنَّا نَغْزُوْ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَابٌDari Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata, “Kami ikut berperang bersama Rasûlullâh padahal saat itu kami masih muda [HR. Ahmad] [7]Hadits Kedelapanعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ شَبَابٌ مِنَ الْأَنْصَارِ سَبْعِينَ رَجُلًا يُقَالُ لَهُمْ الْقُرَّاءُ يَكُونُونَ فِي الْمَسْجِدِ فَإِذَا أَمْسَوْا انْتَحَوْا نَاحِيَةً مِنَ الْمَدِينَةِ، فَيَتَدَارَسُونَ وَيُصَلُّونَ يَحْسِبُ أَهْلُوهُمْ أَنَّهُمْ فِي الْمَسْجِدِ، وَيَحْسِبُ أَهْلُ الْمَسْجِدِ أَنَّهُمْ في أَهْلِيهِمْ، حَتَّى إِذَا كَانُوا فِي وَجْهِ الصُّبْحِ اسْتَعْذَبُوا مِنَ الْمَاءِ، وَاحْتَطَبُوا مِنَ الْحَطَبِ، فَجَاءُوا بِهِ فَأَسْنَدُوهُ إِلَى حُجْرَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَبَعَثَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَمِيعًا، فَأُصِيبُوا يَوْمَ بِئْرِ مَعُونَةَ، فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَتَلَتِهِمْ خَمْسَةَ عَشَرَ يَوْمًا فِي صَلَاةِ الْغَدَاةِDari Anas bin Mâlik Radhiyallahu nanhu , beliau mengatakan bahwa ada 70 pemuda dari kalangan Anshâr yang digelari al-Qurrâ’ para pembaca al-Qur’ân. Mereka biasa tinggal di masjid Nabawi. Tatkala petang menjelang mereka keluar kepinggiran kota Madinah, lalu mereka belajar bersama dan mendirikan shalat. Keluarga mereka menyangka mereka sedang berada di masjid, sementara orang-orang di masjid menyangka mereka pulang menemui keluarga mereka. Ketika mendekati waktu Shubuh mereka mencari air lalu mencari kayu bakar yang mereka bawa dan sandarkan di dinding kamar Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam [HR. Ahmad] [8] Dengan hasil penjualan kayu-kayu tersebut, mereka membelikan makanan buat para penghuni shuffah. Penghuni shuffah adalah orang-orang fakir yang hijrah ke Madinah sedangkan mereka tidak memiliki keluarga ataupun kerabat di Madinah, hingga mereka tinggal di shuffah di dekat masjid Kesembilan Alqamah rahimahullah , salah seorang Shahabat Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu bercerita, “Aku berjalan bersama Abdullah bin Mas’ûd, kemudaian dia bertemu dengan Utsmân bin Affân Radhiyallahu anhu yang mengajak dia berbicara. Utsman Radhiyallahu anhu berkata pada Ibnu Mas’ûd Radhiyallahu anhu , Wahai Abu Abdirrahman! Maukah engkau kami nikahkan dengan seorang pemudi? Semoga dia bisa membangkitkan lagi memori-memori lamamu?’ Abdullâh bin Mas’ud Radhiyallahu anhu pun menanggapinya, Jika engkau mengatakan seperti itu, maka sesungguhnya Rasûlullâh pernah mengatakan kepada kamiيَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ , فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ , وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ , وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ , فَلْيَصُمْ , فَإِنَّ الصَّوْمَ لَهُ وِجَاءٌWahai para pemuda! Barangsiapa sudah mampu untuk menikah, maka hendaklah dia menikah! Karena menikah lebih menjaga pandangan dan lebih membentengi kemaluan. Dan barangsiapa yang belum mampu maka hendaklah dia berpuasa, sesungguhnya puasa itu adalah tameng bagi pelakunya [HR. Al-Bukhâri dan Muslim][9] Hadits Kesepuluh Dalam hadist Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam tentang dajjal diceritakan يَدْعُو رَجُلاً مُمْتَلِئاً شَبَاباً فَيَضْرِبُهُ بِالسَّيْفِ، فَيَقْطَعُهُ جِزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الغَرَضِ، ثُمَّ يَدْعُوهُ ، فَيُقْبِلُ ، وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ يَضْحَكُDajjal memanggil seorang laki-laki muda belia, kemudian dajjal menebas lehernya dengan pedang dan membelahnya menjadi dua, kemudian dajjal memanggilnya kembali, ia pun datang memanggut-manggutkan wajahnya seraya tertawa [HR. Muslim][10] Hadits Kesebelas Dari Mâlik bin al-Huairist Radhiyallahu anhu , dia berkataأَتَيْنَا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ شَبَبَةٌ مُتَقَارِبُونَ فَأَقَمْنَا عِنْدَهُ عِشْرِينَ لَيْلَةً وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَفِيقًا فَلَمَّا ظَنَّ أَنَّا قَدْ اشْتَقْنَا أَهْلَنَا سَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا بَعْدَنَا فَأَخْبَرْنَاهُ فَقَالَ ارْجِعُوا إِلَى أَهْلِيكُمْ فَأَقِيمُوا فِيهِمْ وَعَلِّمُوهُمْ وَمُرُوهُمْ وَذَكَرَ أَشْيَاءَ أَحْفَظُهَا أَوْ لَا أَحْفَظُهَا وَصَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْبَرُكُمْKami mendatangi Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam dan kami adalah para pemuda yang hampir sebaya. Kami tinggal bersama Rasûlullâh selama 20 hari. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam adalah orang yang penyayang. Ketika Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam melihat kami rindu kepada keluarga kami, Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam menanyakan kepada kami tentang keluarga yang kami tinggalkan, lalu kami mengabarkan kepada Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam tentang keluarga yang kami tinggal. Kemudian Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam bersada, Kembalilah kalian kepada keluarga kalian! dan tinggallah bersama mereka! Ajarilah mereka dan perintahkanlah mereka! dan Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan banyak hal, ada yang bisa saya hafal dan ada pula yang tidak bisa hafal. Beliau Shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda Dan shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat! Dan apabila waktu shalat telah tiba, maka salah seorang diantara kalian hendaknya mengumandangkan adzan, dan yang mengimami kalian adalah orang yang paling tua diantara kalian [HR. Al-Bukhâri][11] Demikianlah beberapa hadits yang disebutkan lafazh syabâb didalamnya. Semoga bermanfaat.[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XVIII/1436H/2015M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079 ] _______ Footnote [1] Dikeluarkan oleh Imam Ahmad 4/151, dan at-Thabrani dalam kitab al-Kabîr 17/903, no 853, dan Abu Ya’la 3/288. Al-Haitsami mengatakan dalam kitab Majma’ Zawâid 10/273, “Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Ya’la, dan Thabrani, sanadnya hasan.” [2] Dikeluarkan oleh at-Tirmidzi, kitab al-Manâkib, Bab Manâkib al-Hasan dan al-Husain Radhiyallahu anhuma , no. 3768 [3] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, dalam Kitab al-Adzân, no. 660, dan Muslim, kitab Zakât, no. 1031 [4] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, Kitab al-Jannah wa shifat Na’îmihâ, no. 2837 [5] HR. Imam al-Bukhâri, no. 4679 [6] Dikeluarkan oleh Ibnu Mâjah, Kitab az-Zuhdi, no. 4261, dan Tirmizi, Kitab al-Janâiz, no. 983 [7] Imam Ahmad 1/390, 432 [8] Imam Ahmad 3/235 [9] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, Kitab an-Nikâh, no. 5065, 5066, dan Muslim, kitab an-Nikâh, [10] Dikeluarkan oleh Imam Muslim, no. 2137 [11] Dikeluarkan oleh Imam al-Bukhâri, no. 631, dan Imam Muslim, no. 274 Home /A9. Wanita dan Keluarga.../Hadits-Hadits Yang Berkaitan Dengan... Di dalam dunia pesantren, kitab alfiyah tentu sangatlah masyhur dan fenomenal. Bagaimana tidak, kitab ini merupakan bahan ajar utama ilmu nahwu dan sharaf tingkat menengah ke atas. Maka tak heran kitab ini biasanya hanya akan dikaji oleh para santri senior yang telah menamatkan kitab-kitab dasar seperti jurumiyah, ilal, imrithi, dan selain membahas ilmu nahwu dan sharaf, ternyata kitab yang berbentuk nadzom-nadzom ini juga menyimpan banyak sekali makna tersirat di dalam bait-baitnya yang sangat berguna bagi kehidupan, khususnya bagi santri. Karena itulah di artikel ini kami telah mengumpulkan beberapa bait alfiyah tentang kehidupan bermanfaat ya!Oh ya bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai alfiyah bisa klik link iniTentang Kehidupan Tentang SantriTentang CintaPenutupPoin pertama yang akan dibahas oleh kami adalah mengenai bait alfiyah tentang kehidupan. Maksudnya adalah bait-bait ini nantinya akan memberi spirit dan motivasi yang sangat relate bagi kehidupan Anda di masa sekarang. Diantaranya adalahTeguh Pada Pendirian Dalam Setiap KeadaanDalam bait 58 Ibnu Malik menulisلِلرَّفْعِ وَالنَّصْبِ وَجَرِّ نَا صَلَحْ كَاعْرِفْ بِنَا فَإِنَّنَا نِلْنَا اْلمِنَحْArtinyaDlamir -na, baik untuk dhamir rafa’, nashab, jar tetap memakai lafadz -naSeperti ungkapan اعْرِفْ بِنَا فَإِنَّنَا نِلْنَا اْلمِنَاح kita telah memperoleh anugerah yang banyakMakna tersurat dari bait ini adalahBait ini adalah penjelasan bahwa نا bentuk muttashil dari نحن digunakan sebagai dhamir muttashil rafa’, nashab, jar, dengan tetap menggunakan redaksi kata –na. Maknanya نا tanpa perubahan dan berpegang teguh atas dirinya. Lain halnya dengan dhamir orang pertama misalnya, untuk muttashil rafa’-nya berupa تُ, sedangkan dalam nashab dan jar-nya menggunakan makna hikmah dari bait ini adalah jadilah seperti dhamir muttashil -na yang teguh pendirian dan pemahaman meski dalam keadaan apa pun. Meskipun dhomir lain senantiasa berubah bentuk sesuai keadannya, dia terap pada pendiriannya dan tidak terpengaruh oleh perubahan dan pengaruh aliran-aliran ini tentu sangat berharga, mengingat di zaman now ini banyak sekali orang yang tidak berprinsip dan tak tau arah. Mereka menjalani hidupnya seolah kehidupan itu hanya senda gurau belaka. Sehingga pada akhirnya mereka memilih untuk hidup bebas tanpa aturan agama dan membebek terhadap kebudayaan barat yang tentu hampir semuanya bersebrangan dengan MenyerahBerikutnya dalam bait 302 muallif menulisلاَ أَقْعُدُ الْجُبْنَ عَنِ الْهَيْجَاءِ وَلَوْ تَوَالَتْ زُمَرُ الأَعَدَاءِArtinyaTak akan aku berpangku tangan karena takut berperang, meskipun pasukan musuh datang yang satu ini merupakan bait terakhir yang ada di dalam bab maf’ul lah. Menerangkan bahwa mashdar atau kata kerja asal yang memenuhi syarat untuk menjadi maf’ul lah sama waktu dan pelaku dengan fiil yang dijelaskan alasannya bisa saja digunakan sebagai maf’ul lah dengan disertai alif maknanya sudah sangat jelas. Bait ini bagaikan sebuah moto dalam berjuang meraih tujuan. Meskipun lelah Tetap teguh meski ujian dan cobaan menghadang. Tak akan mundur meski hancur, tak kan gentar meski harus terkapar. Meski lelah menerpa jiwa, tekad dan semangat tak boleh padam begitu Dalam KehidupanSelanjutnya pada bait ke 289 tertulisوَقَدْ يَنُوْبُ عَنْهُ مَا عَلَيْهِ دَلّ كَجِدَّ كُلَّ الْجِدِّ وَافْرَحِ الْجَذَلْArtinya “Terkadang, ungkapan yang menunjukkan makna mashdar juga bisa menggantikan mashdar sebagai maf’ul muthlaq. Seperti,… Bersungguhlah dengan segala kesungguhan dan berbahagialah dengan segala kebahagiaan.Secara umum bait ini menjelaskan perluasan keterangan mengenai maf’ul muthlaq. Yang mana fungsinya dalam kalam adalah sebagai penguat, memperjelas jenis macam perbuatan, ataupun menjelaskan berapa kali perbuatan atau fi’il dikerjakan oleh Ibnu Malik memberi contoh dari maf’ul muthlaq yang maknanya sudah sangat jelas, sebagaimana yang sudah tertera pada bagian terjemah. Maknanya adalah saat usaha kita dalam menggapai tujuan dibarengi kesungguhan yang maksimal. Tatkala berhasil, kesuksesan itu akan membuahkan rasa bahagia yang berlipat dalam bahasa Indonesia, kutipan contoh bait di atas selaras dengan ungkapan “Berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.“Tentang SantriPoin berikutnya adalah bait alfiyah tentang kehidupan santri yang merupakan seorang tholabul ilmi. Diantara bait alfiyah yang berkaitan dengan kehidupan santri saat ini adalahSenang Berbuat BaikDalam potongan bait 127 Ibnu malik menulis… وَرَغْبَةٌ فِي الْخَيْر خَيْرٌ وَعَمَلْ بِرَ يَزِيْنُArtinya“Senang terhadap kebaikan adalah juga kebaikan. Perbuatan baik bisa menghiasi diri …”Secara umum Kalimat dalam potongan bait ke 127 tersebut adalah contoh dari isim nakirah yang dapat dijadikan sebagai mubtada. Penyebabnya adalah karena nakirah tersebut beramal menashabkan kata kata fi al-khair, secara posisi tarkibnya dalam mahal nashab. Sedangkan kalimat kedua adalah contoh nakirah yang di-idhafahkan kepada nakirah lain sehingga ia bisa dibuat sebagai makna tersirat dari bait di atas tadi seolah mengingatkan kita pada salah satu ungkapan dari Abu Darda, “Jadilah orang alim, atau pelajar, ataupun penggemar, ataupun pengikut. Jangan jadi yang ke lima, sehingga kau akan hancur.” Ditanyakan, “Apa yang kelima?” “Yaitu ahli bidah”.Makna bait tersebut, senanglah terhadap kebaikan, karena itu juga sudah termasuk kebaikan. Lebih baik lagi jika meningkat ke perbuatan baik yang tentu akan menghiasi pelakunya dan akan menjadi sebuah amal sholeh yang dapat menghantarkan kepada surganya Yang Bermanfaat dan IsitiqomahlahSelanjutnya dalam bait kedelapan sang mushonnif menulisكَلاَمُنَا لَفْظٌ مُفِيْدٌ كَاسْتَقِمْArtinya “Kalam menurut kami Ulama Nahwu adalah ucapan yang memberi faidah, seperti ungkapan Istikamahlah.”Bait ini menggambarkan definisi kalam atau ungkapan dalam kitab alfiyah ini dibuat sangat simpel namun memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu cukup dengan perkataan mufid. Secara sederhana, mufid adalah keadaan ungkapan yang membuat pendengar memahami atau mengerti apa isi ungkapan makna tersiratnya adalah sang muallif menyeru dan mengajak kita untuk berbicara tentang sesuatu yang memberi bermanfaat kepada pendengarnta. Selain itu pengambilan contoh dengan menggunakan kata istaqim seolah menjadi isyarat agar pembaca yang notabene kebanyakan merupakan para santri untuk tekun dan berdisiplin jika ingin mempelajari isi kitab CintaPoin selanjutnya adalah yang berkaitan dengan cinta. Ya bisa dikatakan banyak sekali lho bait di dalam alfiyah yang berkaitan dengan cinta. Bait-bait tersebut adalahMengutamakan Yang DekatPada bait 63, Ibnu Malik menulisوَفِي اخْتِيَارٍ لاَ يَجِيء الْمُنْفَصِلْ إذَا تَأَتَّى أنْ يَجِيء الْمُتَّصِلْArtinya Dalam kondisi normal tidak perlu mendatangkan dhamir munfashil. Selama masih bisa menggunakan dhamir umum bait ini memiliki makna tentang keutamaan menggunakan dhomir muttashil dibanding dengan dhomir muttashil. Pengaplikasian bait ini misalnya pada contoh ketika membuat maf’ul bih dari dhomir, maka pergunakanlah dhomir muttasil tersambung dengan fi’il.Nah dalam urusan cinta dan pernikahan bait di atas menyarankan kita untuk mencari pasangan dari lingkungan terdekat dan sepemikiran dengan kita. Seperti masih satu Sekolah, satu pesantren, satu kantor, satu desa, dan seterusnya. Alasannya jelas dan sederhana, yaitu karena kita lebih paham karakter mereka dari pergaulan setiap harinya dibandingkan dengan orang lain yang tinggalnya Long Distance Relationship LDRSelanjutnya pada bait ke-266 tertulis وَعُلْقَةٌ حَاصِلَةٌ بِتَابِعِ كَعُلْقَةٍ بِنَفْسِ الاِسْمِ الْوَاقِعِArtinyaPersambungan syaghil dan isim sabiq yang terjadi melalui dhamir yang dibawa kalimat pengikut tabi’ Mencukupi untuk menjadi penyambung. Sebagaimana dhamir penyambung yang ada di isim syaghil umum bait ini menjelaskan tentang istighal amil an al-ma’mul. Bab ini termasuk bagian yang rumit untuk dijelaskan. Dalam bait ini dapat diterangkan dengan memakai contoh kata Zaidan dharabtu ghulamahu si Zaid, saya pukul pembantunya.Kata ganti hu merupakan isim dhamir yang harus ada untuk menghubungkan amil dharabtu dengan zaidan sebagai isim sabiq yang semula adalah ma’mul. Keberadaan kata ganti penghubung itu boleh juga menempat pada kata yang menjadi sifat dari kata yang jadi ma’mul fiil. Contoh Zaidan dharabtu ghulaman yadhribuhu si Zaid, saya pukul pembantu yang memukul Zaid.Begitu pula dalam lika liku cinta, terkadang keadaan mengharuskan perpisahan sementara waktu. Bagi yang masih sekedar ikatan pranikah, tentu lebih sering menggunakan alat lain untuk berkomunikasi. Kemudian makna bait di atas untuk hubungan jarak jauh ldr ini adalah, cinta yang tersambung dengan perantara WA, FB, IG sama bermaknanya dengan kehadiran sepasang kekasih. Karena, hadirnya perantara sama indahnya dengan hadirnya sang sudah jelas mengenai bait alfiyah tentang kehidupan santri? Semoga dengan membaca ini Anda akan semangat dalam melakoni kehidupan dunia yang melenakan ini ya!Baca Juga25+ Kata-Kata Kangen Pondok Pesantren20 Kata-Kata Rindu Anak di Pesantren ArticlePDF Available AbstractPemuda adalah aset terpenting dalam sebuah Negara, bangsa, dan Agama. Karena pemuda bukan hanya sekedar harapan regenerasi, akan tetapi adalah bibit-bibit yang akan meneruskan sebuah peradaban hingga datangnya akhir zaman. Jika kita lihat pada kenyataan pemuda saat ini, pemuda Islam mulai kehilangan spirit berjuang, spirit belajar, padahal, sadar maupun tidak disadari secara otomatis pemudalah yang akan meneruskan sebuah perjuangan-perjuangan Islam kedepannya. Zaman yang dinamis bukan menjadi alasan untuk mundur, akan tetapi menjadi sebuah alasan untuk bangkit dan mendalami Al-Qur’an dan Sunnah dengan lebih tepat dan bijak lagi. Karena kita juga meyakini bahwa sunnah mengandung pancaran dan teladan dari baginda Agung Nabi Muhammad saw yang sudah terjamin dan menjadi orang terpercaya dalam lingkungan masyarakatnya di mekkah. Secara garis besar, dalam artikel ini akan mencoba menjelaskan bagaimana pentingnya pendidikan orang tua terhadp terbentuknya pemuda. Dalam kesempatan ini penulis mengangkat kisah Luqman yang kerap memberikan wejangan pada anaknya. Selanjutnya kami menjelaskan bagaimana perhatian Nabi terhadap para kaum muda, serta dampak positif dan negatifnya. bagi pemuda. Dengan metode penelitian kualitatif dan pendektan fenomenologi, kami akan jelaskan sebagai berikut Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 AL-DZIKRA Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019, Halaman 71 - 94 DOI// PEMUDA DALAM AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH PEMUDA ISLAM YANG BERKUALITAS TIDAK LEPAS DARI PENDIDIKAN ORANG TUA YANG TOTALITAS Misbahul Wani UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Abstrak Pemuda adalah aset terpenting dalam sebuah Negara, bangsa, dan Agama. Karena pemuda bukan hanya sekedar harapan regenerasi, akan tetapi adalah bibit-bibit yang akan meneruskan sebuah peradaban hingga datangnya akhir zaman. Jika kita lihat pada kenyataan pemuda saat ini, pemuda Islam mulai kehilangan spirit berjuang, spirit belajar, padahal, sadar maupun tidak disadari secara otomatis pemudalah yang akan meneruskan sebuah perjuangan-perjuangan Islam kedepannya. Zaman yang dinamis bukan menjadi alasan untuk mundur, akan tetapi menjadi sebuah alasan untuk bangkit dan mendalami Al-Qur’an dan Sunnah dengan lebih tepat dan bijak lagi. Karena kita juga meyakini bahwa sunnah mengandung pancaran dan teladan dari baginda Agung Nabi Muhammad saw yang sudah terjamin dan menjadi orang terpercaya dalam lingkungan masyarakatnya di Mekkah. Secara garis besar, dalam artikel ini akan mencoba menjelaskan bagaimana pentingnya pendidikan orang tua terhadap terbentuknya pemuda. Dalam kesempatan ini penulis mengangkat kisah Luqman yang kerap memberikan wejangan pada anaknya. Selanjutnya kami menjelaskan bagaimana perhatian Nabi terhadap para kaum muda, serta dampak positif Misbahul Wani DOI// dan negatifnya bagi pemuda. Dengan metode penelitian kualitatif dan pendektan fenomenologi, memberikan arahan secara intelektual dan emosional pada anak agar teguh dan patuh serta tidak menyekutukan Allah swt sebagaimana dalam kisah Kunci Pemuda, orang tua, Luqman, kualitatif, fenomenologi. A. Pendahuluan Dalam sejarah, sejak dulu bahkan sebelum Islam lahir, Allah selalu mengutus para nabi dan rosul untuk menyampaikan kebenaran dimuka bumi ini. Mereka terpilih dari para pemuda yang pandai bercakap, pandai berdebat dan berani membela hak dan identitas diri. Seperti halnya kita lihat sirah Nabi Ibrahim, sejak kecil beliau sudah berani bertanya dan bercakap bahkan berdebat dengan lingkungannya demi mempertanyakan hal yang menurutnya tidak logis untuk disembah. Cerita beliau telah terekam indah dalam kitab suci umat Islam. Kita juga ingat kisah Ashabul Kahfi yang tergolong pengikut Nabi Isa as. Mereka adalah anak-anak muda yang menolak kembali agama nenek moyang mereka, menolak menyembah selain Allah swt. Mereka bermufakat mengasingkan diri dari masyarakat dan berlindung dalam suatu gua, karena jumlah mereka relatif sedikit yakni tujuh orang di antara masyarakat penyembah berhala. Fakta sejarah ini terekam jelas dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 9-26, yang di antaranya           ‛Ingatlah tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo’a Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami ini’.‛ Al-Kahfi 10 Artikel ini akan menjelaskan bagaimana terbentuknya generasi pemuda Islam Indonesia tidak lepas dari pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anak-anak terlebih kepada para pemudanya. Oleh sebab itu kami mencoba membawa suatu pemahaman yang diangkat dari kisah Luqman dalam al-Qur’an dalam memberikan tausiyah atau arahan pada anaknya. Kami juga akan menjelaskan bagaimana perhatian seorang Nabi Muhammad Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 saw terhadap pemuda sebagai generasi selanjutnya, baik agama, bangsa dan Negara. Langkah selanjutnya kami juga memaparkan sebuah hadis yang menceritakan kisah para pemuda pada zaman Nabi. Dimana nantinya di jadikan sebagai refleksi untuk memacu semangat perjuangan para pemuda kita dalam kehidupan selanjutnya, yang mana nantinya akan membawa sebuah perubahan dengan spirit sunnah yang tertanam dalam jiwa mereka. Karena jika kita liat pemuda Islam Indonesia saat ini mulai kehilangan spirit sunnahsebagai ajaran dan panduan dari Nabi Muhammad saw. Pemahaman secara konteks dan teks nantinya juga akan dipaparkan dalam kajian ini dengan tujuan agar menemukan kesesuaian dengan konteks Indonesia saat B. Realitas Pemuda Islam Indonesia Zaman NowSeiring dengan pertumbuhan anak dan perkembangan zaman, banyak remaja muslim sekarang yang akhlaq dan perilakunya menyalahi aturan agama Islam. Mereka banyak yang tidak memikirkan apakah dampak yang ia lakukan akan menimbulkan banyak kebaikan atau madharatnya. Di era globalisasi ini, dunia dipenuhi dengan berbagai macam teknologi yang canggih. Mulai dari teknologi yang menguntungkan sampai teknologi yang dapat menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan. Disini salah satu contoh teknologi yang menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan adalah media sosial atau internet. Internet adalah salah satu faktor terbesar yang menyebabkan remaja muslim masuk ke jurang kehinaan. Remaja banyak yang mulai memiliki rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap suatu hal yang baru. Dari media sosial pun banyak dari remaja yang mulai mengenal lawan jenis. Mulai dari berkenalan, hingga berpacaran. Apabila kita amati, di media sosial banyak remaja mem-posting foto-foto yang menampakkan auratnya sehingga mencuri pandangan dari lawan jenis. Hal tersebut banyak menimbulkan kerugian terhadap mental remaja. Banyak 1 Muhammad Al-Fatih Suryadilaga, Kontekstualisasi Hadis dalam Kehidupan Berbangsa dan Berbudaya, dalam journal KALAM, Volume 11, Nomor 1, Juni 2017, hlm. 217 Misbahul Wani DOI// dari remaja yang ingin meniru hal tersebut atau bahkan yang dulunya berhijab sekarang memaparkan auratnya demi mengikuti trend remaja sekarang. Adapun kelemahan etika pergaulan remaja saat ini dipicu oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya perhatian atau pengawasan orangtua, keluarga yang kurang teratur sehingga tidak memperdulikan anak-anakya, pergaulan bebas karena kurang kasih sayang orangtua, kurangnya pengetahuan agama. Dampak lain dari faktor tersebut diantaranya sikap remaja yang mulai tidak peduli dengan hal sekecil apapun dan tidak sopan terhadap hal-hal sepele contohnya tidak memberi salam atau kurang hormat terhadap orangtua, guru ataupun orang lain. Oleh karena itu perlu adanya pembatasan diri diawali dengan diri sendiri agar tidak terjerumus ke hal yang Berkali kali diungkapkan bahwa penyebab utama kerusakan moral para remaja adalah masalah-masalah pengangguran, pergaulan bebas, kerapuhan kepribadian, dan mental yang tak mampu memikul tanggung jawab. Ada yang menyebutkan pula tidak ada control dari pihak orang tua. Akibat dari semua ini mengakibatkan sering terjadi pertikaian, keributan, keonaran, dan pelanggaran-pelangaran di berbagai tempat. Di kantor, di sekolah, di jalan, di gang-gang, para remaja tersebut sering bikin Satu kejelian dari pengamatan Ustadz Hasan Al-Nadwi, seorang pakar dan da’i Muslim, yang terkenal menambah keterangannya mengenai beberapa penyebab krisis moral remaja. Yaitu malasnya atau acuhnya perhatian mereka teradap pendidikan dan pengajaran dari guru-guru mereka. Di sisi lain, juga terjadi gejala bahwa para pengajarnya kurang menampakkan jiwa ikhlas sebagai seorang pendidik. Apa yang di ajarkan kurang mengandung isyarat pembinaan di balik pelajaran yang di sampaikan. Guru semata-mata sebagai profesinya untuk penyampai suatu ilmu, adapaun dari sisi kepribadiannya sebagai 2 Itsna Fitria Rahmah, “Etika Pergaulan Remaja Muslim yang Ramah Ditinjau dari Konsep Peace Education”, Jurnal Pendidikan Madrasah, Volume 1, Nomor 2, November 2016, hlm. 246-247 3 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 43 Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 pendidik kurang ditampakkan. Juga pola hubungan pelajar antar pelajar, kurang terbina. Sehingga para siswa tidak memperoleh kebutuhannya di tempat yang semestinya. Akibatnya mereka menjadi Generasi muda masa kini memiliki kebaikan-kebaikan disamping keburukan-keburukannya. Hal ini mengingat bahwa ia memiliki pelbagai perasaan dan aspirasi yang tidak pernah ada sebelumnya. Ini harus di akui dan diterima. Tetapi disaat yang sama, ia juga dihinggapi pelbagai penyimpangan dalam pemikiran dan prilakunya, yang harus dicarikan jalan Darah pemuda adalah darahnya para remaja, begitu kata Bang Haji Rhoma Irama dalam salah satu sya’ir dangdut klasiknya. Artinya, pemuda memiliki struggle yang sangat luar biasa demi mewujudkan segala Selain masih memiliki daya tubuh yang fit dan sehat, akal pun masih sangat jernih memikirkan masa depan bangsa Indonesia yang lebih maju dan bermartabat. Cloud Olson, seorang ahli mengatakan ‚jiwa muda anak sekarang ini sangat ke enak-enakan, mereka suka malas mencari penghidupan. Seharusnya para pemuda memiliki sikap tidak suka terhadap situasi apa adanya dan bersikap ikut-ikutan melulu. Yang seharusnya mereka memiliki pendirian teguh dan mantap serta pemikiran-pemikiran yang lurus. Tingkah laku dan pemikiran yang ikut-ikutan harus dienyahkan jauh-jauh. Problem ini timbul barangkali karena tidak adanya kesibukan pengangguran dan tiadanya hubungan saling mengisi antara orang tua dan anak-anaknya. Tepat sekali pernyataan Olson ini. Pada kenyataannya para anak remaja memang suka foya-foya di luar rumah. Sementara orang tua tidak mau tahu. Para bapak dan ibu juga para pendidik memiliki tanggung jawab bersama dalam me garahkan mereka, 4 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 44 5 Murtadha Muthahhari, Menjangkau Masa Depan, Bandung Mizan, 1996, hlm. 72 6 Wahyu Ishardino Satries, “PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT”, Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009, hlm. 89 Misbahul Wani DOI// dan menyelesaikan problem yang mereka hadapi. Ini merupakan salah satu solusi, bukan malah membuat persaingan dengan bertingkah laku seperti mereka juga yang suka menghindari ramah. Satu penyelesaian yang paling mujarab di antara cara-cara lain, adalah memberi eksis mereka di tengah-tengah masyarakat dengan memberi kesempatan berperan terhadap orang banyak. Menumbuhkan hidup bermasyarakat dan Dalam suatu acara tukar pandang antara Islam dan Nasrani di Lebanon tahun 1388 H, hadir sejumlah pakar dari dua Agama. Ustadz In’amullah Khan, sekretaris Mu’tamar Al-Islami dari Karachi mengatakan ‚para pemuda kita adalah yang kita harapkan mengendalikan masa depan. Karena itu menjadi tugas generasi kita untuk memprogram mereka sehingga mereka mampu tampil sebagai generasi yang kokoh untuk memikul tanggung jawab masa depan‛.8 Pernyataan ini sangat benar, beliau lalu menjelaskan bahwa Islam adalah suatu agama yang sejak awal sangat memperhatikan akhlak. Dan menempatkan generasi tuanya sebagai pelopor yang dibebani tanggung jawab untuk mendidik dan mengarahkan para pemuda pada jalan yang positif. Baik melalui upaya kata maupun keteladanan sikap secara konkrit. Al-Qur’an, sunnah Nabi dan sejarah Islam, selalu mengungkap tentang pendidikan akhlak yang perlu dihujamkan kepada anak sejak masih kecil dan terus diawasi sampai anak berusia remaja. Satu hal lagi yang secara intensif perlu diperhatikan adalah adanya bahaya infiltrasi budaya Barat yang bersifat materialisme telah merusak akhlak para pemuda Islam. Sikap materialis akan mengancam ruh jihad pemuda-pemudi Islam. Perkembangan pemuda Islam saat ini sangat luar biasa mengalami kemajuan pemikiran, pergaulan, serta cara pandang terhadap sistem kehidupan sosial. Tapi disisi lain ada dampak negatif dari perkembangan tersebut. Karena pemuda Islam saat ini mulai menyeimbangkan diri dengan pekembangan zaman yang sangat pesat dan modern, mereka mampu menyetarakan diri 7 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 42 8 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 43 Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 dengan kehidupan Barat dalam kehidupan sehari-hari. Namun yang menjadi problematika adalah kehilangan jati diri seorang pemuda Islam Indonesia dengan keislaman dan ke-indonesiaan-nya. Pemuda sekarang lebih suka mengkonsumsi konsep kehidupan praktis ala Barat dari pada kehidupan ala panduan al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai pedoman kehidupannya. C. Pergaulan Bebas Muda-mudi Perlu kita perhatikan, pergaulan bebas antara pemuda-pemudi yang kerap kali melahirkan prilaku seks bebas sekarang ini semakin menggila. Semuanya jelas terekam dalam mode busana, iklan yang mengeksploitasi wanita, hiburan, bahkan dalam cara berfikir mereka yang cenderung didominasi oleh pikiran Hal yang sedemikian sudah tidak menjadi hal yang memalukan. Justru melakukan maksiat seakan-akan menjadikan dirinya tinggi dan sebaliknya jika tidak melakukan akan dianggap sebagai orang yang ketinggalan zaman dan tidak tahu perkembangan kehidupan modern. Aktivitas seks pranikah semakin mewabah dan menjalar bagaikan virus yang mematikan. Pola hidup waqiiyyin'10dan hedonis melanda sebagian remaja kita. Akibat kronis dari gejala itu, semakin kita rasakan. Prahara seksual telah menjadi salah satu unsur nestapa paradaban manusia. Manusia yang telah terdehumanisasikan, jiwanya semakin mengering akibat menebalnya berbagai pelanggaran terhadap syari’at Islam. Pelecehan seksual, pacaran sebelum nikah, pornografi, perselingkuhan, prostitusi, pemerkosaan, dan aborsi, sudah menjadi hiasan peradaban hiwari. Inilah kiranya sekilas yang menjadi latar belakang pemikiran dalam memaparkan tulisan Menurut Hari Moekti dalam bukunya yang berjudul ‚Generasi Muda Islam‛ mengatakan ‚prilaku kebebasan yang terjadi pada pemuda-pemudi sangat memprihatinkan. Seperti masalah aktivitas seks pranikah, pelecehan seksual, pacaran, 9 Hari Moekti, Generasi Pemuda Islam, Bandung Remaja Rosdakarya, 1998, hlm. 45 10 Pragmatis megikuti arus. 11 Hari Moekti, Generasi Pemuda Islam, Bandung Remaja Rosdakarya,1998, hlm. 45-46 Misbahul Wani DOI// pornografi, perselingkuhan, free sex, prostitusi, pemerkosaan, aborsi, prilaku seksual yang tidak normal, dan penyakit-penyakit yang berkaitan dengan kelamin‛. Menurut beliau, tidak semua masalah tentang seks mesti diketahui oleh umat Islam pada umumnya; yang penting mereka menyadari bahwa kehidupan seks bebas sudah begitu parah dan berbahaya. Dan, yang lebih penting lagi, bagi mereka adalah mengetahui cara menyelesaikan masalah tersebut dari sudut pandang Islam secara tuntas. Sebab jika hanya sibuk menjelaskan lebih detail tentang prilaku seks bebas, mereka hanya menjadi seorang guru yang memberi pengetahuan bukan penyelesaian terhadap persoalan. Meskipun hal yang sedemikian sebenarnya sangat di butuhkan. Hari Moekti memberikan penjelasan kekurangan kepada para penulis terhadap respon problem pergaulan bebas masih saja terjadi higga saat ini. Salah satu sebabnya adalah kelemahan terhadap para penulis yang masih belum bisa memberikan saran dan jalan yang komprehensif. Kalaupun ada, solusi yang diberikan itu cenderung pragmatis, parsial, tidak komprehensif; serta memberi kesan seolah masalah seksualitas masyarakat sebagai masalah individu Kekeliruan mereka berawal dari anggapan bahwa syari’at Islam adalah sebuah nilai normal semata. Seperti telah di ketahui, Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Al-Khaliq, tetapi juga hubungan manusia dengan makhluk lainnya, bahkan dengan dirinya sendiri. Dalam Islam, kita tidak hanya menjumpai ketentuan tentang tata cara shalat, zakat,puasa, haji, tetapi juga bagaimana ahlak kita berpakaian, makan, minum, bergaul, dan sebagainya. Artinya, selama ini Islam dipahami hanya sebatas spiritual tapi mengenyampingkan ketentuan-ketentuan dalam kehidupan social, artinya lemah dan cenderung mengabaikan. Padahal Islam juga mengatur antara manusia dengan manusia lainnya dalam kehidupan masyarakat. Islam menyodorkan sistem pendidikan bahkan aturan pemerintahan yang sangat komplit. Allah swt menjelaskan kesempurnaan Islam ini dalam firman-Nya yang agung 12 Hari Moekti, Generasi Pemuda Islam, Bandung Remaja Rosdakarya,1998, hlm. 47 Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019               ‚Pada hari ini telah kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah kucukupkan kepadamu nimat-Ku, dan telah Kuridlai Islam itu jadi aama bagimu.‛ Al-Maidah3       … ‚Dan kami telah turunkan kepadamu Al-Kitab Al-Qur’an untuk menjelaskan sesuatu…‛ An-Nahl 89 Selain itu, permasalahan seks bukan sekadar masalah moral an sich. Permasalahan seks remaja yang sudah tua adalah salah satu permasalahan masyarakat yang terkait erat dengan permasalahan masyarakat lainnya dalam suatu kehidupan. Permasalahan yang begitu rumit dan kait-mengkait itu mustahil dapat diselesaikan hanya dengan nilai D. Peran Pemuda Pemuda adalah aset suatu bangsa maupun Agama. Pemuda merupakan aset yang sangat mahal dan terpenting dalam kehidupan, selain memiliki kemampuan berpikir secara kritis dan progresif pemuda menjadi harapan masa Peran pemuda dalam setiap episode sejarah kehidupan suatu bangsa telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan tinta emasnya, bahwa peran pemuda sangat penting dalam proses perubahan suatu bangsa. Bukan hanya sejarah bangsa modern saja, namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnya. Yusuf Al-Qardhawi seorang ulama besar Mesir kontemporer berkata, "Apabila ingin melihat suatu negara di masa depan, maka lihatlah pemudanya hari ini". Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peranan besar dan penting bagi suatu bangsa. Terlebih di masa yang akan datang, kenapa? Karena generasi mudalah yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di 13 Hari Moekti, Generasi Pemuda Islam, Bandung Remaja Rosdakarya, 1998, hlm. 48 14 Wahyu Ishardino Satries, “PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT”, Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009, hlm. 89 Misbahul Wani DOI// masa yang akan datang untuk menggantikan para pemimpin yang sekarang. E. Dampak Peran Pemuda Berbicara dampak berarti kita berbicara konsekuensi atau akibat dari suatu sebab. Masa depan adalah akibat, maka ciptakanlah sebab yang baik. Jika dikontekstualisasikan dalam kehidupan pemuda sebagai agent of change in a relegiont and a state, maka yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perkembangan dan pola kehidupan pemudanya. Karena pola kehidupan akan mempengaruhi sebuah kehidupan pribadi maupun social, lebih-lebih pada kehidupan pribadi-agama man and relegion maupun pribadi-negara man and state. Sebagai garis pembatas, sikap yang harus dilakukan oleh kaum muslimin terutama kaum muda, pertama, Islam, secara individu, menganjurkan kepada kita menangkal segala informasi atau data yang masih perlu dipertanyakan dengan bekal keimanan dan ketakwaan yang tangguh klarifikasi. Yakni, dengan membentuk individu muslim dengan kepribadian yang islami semaksimal mungkin; misalnya, dengan mengadakan ruang dialektik atau pengajian secara intensif, yang akan mempengaruhi cara berfikir dan bersikap seseorang terhadap realitas kehidupan. Pemahaman Islam yang demikian harus benar-benar tertancap dalam benak generasi muslim atau kaum muda, agar mereka memiliki benteng yang kuat, untuk menyaring segala informasi yang diterimanya. Dengan cara in, mereka akan mampu memilah dan memilih segala informasi. Kedua, kehidupan pemuda tidak bisa lepas dari kehidupan masyrakat, tentu harus ada upaya yang harus dilakukan agar membawa kemaslahatan pada lingkungan, yaitu amar ma’ruf nahi munkar. Sikap tegas dan frontal diperlukan jika terjadi ada ketidakseimbangan yang terjadi dalam masayrakat. Pemuda harus memasang sikap dengan sigap mentutas habis informasi-informasi miring terkait isu yang menjelek-jelekkan Islam. Seperti yang sangat marak di media-media elektronik saat ini. Karena masyarakat hanya sebatas mengkonsumsi saja, maka perlu adanya peringatan dan kepedulian terkait informasi miring yang akan Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 merusak ideologi bahkan keimanan masyarakat terhadap agamanya sendiri. Ketiga, persatuan dan kesatuan kaum muslimin. Berbagai usaha kita akan sulit terwujudkan secara sempurna kalau tidak didukung oleh kekuasaan dan kekuatan yang besar. Jaringan komunikasi yang terorganisasi secara rapi, dan lobi-lobi politik Yahudi, tidak mungkin kita hadapi secara individu. Karena itu, kita sangat memerlukan adanya persatuan dan kesatuan kaum muslimin seluruh dunia. Itulah upaya ketiga yang mesti kita lakukan untuk menghapuskan media Barat tehadap dunia Muslim. Persatuan umat Muslim seluruh dunia dalam rangka menyelesaikan permasalahan-permasalahan tidak mungkin terealisasi tanpa suatu institusi. F. Terbentuknya Karakter Pemuda dalam Al-Qur’an dan Perhatian Besar Nabi pada Para Pemuda Al-Qur’an telah memberikan petunjuk mengenai sikap keteladanan orang tua dalam mendidik anak-anaknya melalui penggambaran Luqman. Dalam memberikan wasiat-wasiat kepada putra-putranya, Luqman adalah figur seorang ayah yang sangat bijaksana. Itulah sebabnya ayat yang menceritakan tentang Luqman didahului dengan pujian kepadanya. Luqman adalah orang yang mendapatkan hikmah, sedangkan manusia yang memperoleh hikmah, dia telah menerima kebajikan yang luar biasa.               12                 13 ‚Dan sungguh telah kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu ‚Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur pada dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji. Dan ingatlah ketika luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberikan pelajaran kepadanya ‚Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezhaliman yang besar.‛ Luqman 12;13 Misbahul Wani DOI// Sedangakan pada ayat 16 sampai dengan 19, wasiat Luqman kepada putra-putranya itu terangkai sebagai berikut                          16                17              18             19 ‚Luqman berkata ‚Hai anakku, sesungguhnya jika ada sesuatu perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya membasahinya sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesunggunya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.‛ Luqman yang digambarkan dalam al-Qur’an sebagai sosok pribadi seorang ayah yang bijaksana merupakan cermin pendidkan bagi orang tua Muslim dalam mendidik putra-putranya. Dalam wasiat-wasiat tersebut mengandung hakikat-hakikat pendidikan anak yang mendasar, dengan arah tujuan yang jelas tanpa membutuhkan pemikiran rumit. Melihat kisah arif Luqman dalam al-Qur’an tersebut, orientasinya jika dikaitkan dengan kehidupan pemuda dalam bermasyarakat tidak lepas dari didikan orang-orang yang telah lebih dahulu muda yaitu para sesepuh atau orang tua sendiri. Hubungan diantara keduanya harus ada kolaborasi tentang bagaimana memikirkan masa depan. Sebagai orang tua memberikan arahan terhadap generasi sebagai penerus penegakan agama Islam, bangsa dan Negara. Sebab banyak orang tua maupun tokoh masyarakat enggan memberikan mandat atau kesempatan dalam hal-hal tertentu atau jika dalam bahasa organisasi pengkaderan terhadap para pemuda saat ini minim dilakukan oleh Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 orang tua, sehingga tidak jarang para pemuda kehilangan dasar-dasar hidup bermasyarakat secara lokal maupun universal yang dimiliki oleh para sesepuhnya. Semua itu terjadi karena masih ada saja kebanyakan orang tua -walaupun tidak semuanya- berfikir jika sebuah peran penting diberikan kepada kaum muda, seakan-akan martabat dan kedudukannya hilang dimata masyarakat. Sebenarnya tidak cukup jika para pemuda menunggu dan diberikan nasihat saja oleh orang tua maupun guru. Tapi juga harus ada upaya dari pemuda itu sendiri atau kesadaran beban dan tanggung jawab yang nyata dipundaknya. Sebab jika bukan pemuda yang akan memberi perubahan dan meneruskan perjuangan siapa lagi?. Oleh karena itu tidak heran bapak proklmasi Republik Indinesia Ir. Soekarno mengatakan ‚Berilah aku sepuluh pemuda maka akan ku goncang dunia‛. Tentu ungkapan ini bukanlah hanya kata tanpa fakta, sebab secara nyata pemuda telah memberikan bukti pada dunia bahwa mereka adalah agen perubahan. Seperti yang terjadi tahun 80-an, pemudalah yang mampu membubarkan orde baru demi terciptanya Indonesia yang lebih berkeadilan. Yusuf al-Qardhawi memberikan gambaran kepada pemuda yang tergambar dalam tulisan diatas dikategorikan sebagai generasi idaman. Generasi idaman adalah generasi yang tak asing bagi orang-orang yang membaca al-Qur’an dan mempelajari Siapa saja yang membaca al-Qur’an, niscaya menjumpai ciri-ciri generasi idaman tersebut di banyak ayat dan surah. Antara lain dalam surat al-A’raf ayat 181        ‚dan diantara orang-orang yang kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan hak, dan dengan hak itu pula mereka menjalankan keadilan‛ Al-A’raf181.Setelah mengangkat tokoh besar Luqman yang terekam dalam al-Qur’an sebagai pokok pembahasan dalam kaitannya sebagai teladan orang tua muslim mendidik anak atau lebih jelasnya mendidik generasi penerus atau anak pemuda, selanjutnya akan dibahas seperti apa perhatian Nabi Muhammad 15 Dr. Yusuf al-Qardhawi, “Generasi Idaman”, Jakarta Media Da’wah, 1990, hlm. 30 Misbahul Wani DOI// saw terhadap kaum Pemuda. Rasulullah saw senantiasa memberikan pengarahan kepada kaum muda untuk mengikuti jalan kebajikan. Dalam sebuah hadis beliau menegaskan ‚Saya wasiatkan para pemuda kepadamu dengan baik, sebab mereka berhati halus. Ketika Allah mengutus diriku untuk menyampaikan agama yang bijaksana ini, maka kaum mudalah yang pertama-tama menyambut saya, sedangkan kaum tua menentangnya.‛ Kemudian beliau membacakan ayat al-Qur’an berikut ini        ‚… Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi kebanyakan diantara mereka adalah orang-orangyang fasik.‛ Al-Hadid 16 Dalam hadis yang lain, beliau bersabda                    16‚Raihlah lima perkara sebelum datangnya yang lima masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum datangnya sakitmu, kayamu sebelum datangnya miskinmu, kesempatanmu sebelum datangnya kesempitanmu dan dan hidupmu sebelum engkau mati‛. An-Nasai Kehidupan di masa muda sangat berarti bagi setiapkehidupan manusia. Karena kelak akan dipertanggungjawabkan di akhirat. Tidak ada pemuda yang mendapatkan naungan ilahi selain yang senantiasa menghambakan dirinya kepada Allah. Rasulullah saw menegaskan tentang beberapa hal yang harus dilakukan guna membimbing kepribadian para pemuda. Diantaranya adalah sebagai berikut                ‚Hai para pemuda, barangsiapa kuasa beristri hendaklah segera berumah tangga untuk menjaga barang siapa tidak kuasa melakukannya, hendaklah berpuasa untuk mejadi penawarnya.‛ Bukhari dan Muslim 16 An-Nasai, Sunan al-Kubra dalam Maktabah Syamilah Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 ‚tidak ada satu pemberian pun yang lebih mulia selain pemberian budi pekerti luhur kepada puteranya‛ ‚Seorang ayah yang mendidik kesopanan kepada anak-anaknya lebih mulia daripada bersedekah setiap hari sebesar satu sha’.‛ ‚Hai Ghulam panggilan sayang kepada anak, saya ajarkan kepadamu beberapa kalimat ‚jagalah semua ajaran Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah ajaran Allah pasti engkau akan menjumpai Allah di hadapanmu. Jika engkau mengharapkan sesuatu, mohonlah kepada Allah. Dan jika engkau minta bantuan, minta tolonglah kepada-Nya‛. Masih bayak ayat dan hadis yang lain tentang petunjuk mengenai pendidikan Islam kepada kaum mudanya. Namun yang lebih utama dikemukakan di sini adalah bahwa Islam sangat memperhatikan pembentukan kepribadian para pemuda. Selagi masih ada, mereka diarahkan agar memiliki budi pekerti yang luhur. Digambarkan oleh Rasulullah saw dalam hadis di atas betapa halusnya hati kaum muda. Mereka masih dalam kesucian hati, tidak banyak kotoran yang melekat di dalamnya. Itulah sebabnya, tatkala pertama kali Islam hadir di tengah kehidupan manusia, merekalah yang mula-mula menyambutnya. Dengan ketulusan dan kesucian hati, mereka siap membela perjuangan Rasulullah saw, dan menentang tradisi para sesepuh mereka yang Oleh karena itu Rasulullah saw menganjurkan kepada para orang tua untuk mendidik putra-putranya selagi mereka masi kecil. Saat-saat seperti itulah merupakan waktu yang tepat untuk mengarahkan kepribadian mereka, sebelum mereka mengenal sisi kehidupan yang lain. Penanaman budi pekerti yang baik kepada anak-anak dinilai oleh Nabi sebagai perbuatan yang lebih baik daripada pemberian sedekah kepada orang lain. Kepada remaja yang telah menginjak usia dewasa, Islam menganjurkan agar segera melangsungkan pernikahan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari bergejolaknya nafsu seksual yang tidak terkendali. Bila anjuran tersebut belum mampu 17 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 63 Misbahul Wani DOI// dilaksanakan, berpuasa merupakan langkah yang terbaik untuk meredam nafsu birahi. Masa muda hendaknya dimanfaatkan untuk melakukan perbuatan yang baik, sebab kesempatan itu hanya datang satu kali dalam rentang kehidupan manusia di dunia. Tenaga yang masih segar di tambah dengan semangat yang menyala merupakan modal utama untuk mengejar kesempatan emas menyongson masa depan yang gemilang melalui ilmu pengetahuan. Pada saat usia menua nanti, kesempatan itu tidak banyak diharapkan. Karena sejalan dengan bertambahnya umur, kesehatan semakin menurun dan semangat hidup juga melemah. Itulah sebabnya, selagi masih menunjukkan ketegaran di kala usia muda, kesempatan menunaikan kewajiban membela agama Allah hendaknya dimanfaatkan Apabila hidup kita diabdikan guna kepentingan agama, niscaya Allah akan senantiasa melindungi dan memayungi setiap gerak langkah kita. Kemanapun kaki kita melangkah untuk mencari rezeki maupun kepentingan lainnya, hidayah Allah senantiasa menaungi. Maka kemudahan akan selalu menyertai serta terhindar dari segala malapetaka. Oleh karena itu, hendaknya semua tindakan kita hanya tertuju untuk mengharap ridha Allah swt semata. Dialah Yang Maha Perkasa di atas alam raya ini. Dia telah menetapkan rezeki dan semua keputusan yang berhubunga dengan mahluk-Nya. Rasulullah saw juga menganjurkan kepada kaum remaja muslim untuk senantiasa menunaikan shalat dan menjadikan sebagai kebiasaan yang baik. Sebab shalat merupakan ibadah wajib yang dapat mencegah dari perbuatan jahat sebagaimana di jelaskan dalam al-Qur’an. Nabi juga memberikan pengarahan kepada para orang tua untuk senantiasa memperhatikan perkembangan kepribadian anak-anaknya. Misalnya di kala mereka menginjak usia remaja, para orang tua hendaknya memisahkan tempat tidurnya. Dalam usia-usia peralihan seperti inilah, para remaja sedang berproses mencari bentuk dirinya. Maka sudah sepatutnya mereka mendapatkan pengawasan dan bimbingan yang lebih besar agar 18 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 64 Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 kepribadian jiwanya tumbuh dengan baik. Hal ini sangat penting bagi perjalanan hidup mereka selanjutnya. Pendidkan budi pekerti sangat menentukan bagi kehidupan sang anak. Dengan mendidik mereka sedini mungkin, kepribadian dan akhlaknya akan tumbuh menurut arah yang ditentukan oleh ajaran-ajaran Islam guna memperoleh kebahagiaan hidup sejati. Itulah yang di maksud penulis dengan istilah kehidupan pemuda Islam dengan spirit istilah sunnah. Hal ini sebenarnya sama dengan ungkapan ilmuan hadis modern living hadis’atauihyaa’ as-Sunnah’. Namun yang dijadikan objek adalah pemuda Islam Indonesia yang membawa semangat kehidupan sehari-hari dalam menjalani kehidupan bermasyrakat. Sebelum lebih jauh kita bahas inti permasalahan, penulis akan sekilas menjelaskan pengertian sunnah. Mengenai pengertian sunnahpara ilmuan Islam sangat varian mendefinisikannya, namun saya akan mengambil perspektif ilmuan fiqih saja yang lebih mendekati kriteria pembahasan secara amaliah. Menurut ulama fiqih, sunnah adalah semua amalan yang berpahala ketika dikerjakan dan tidak berdosa ketika ditinggalkan. Jika kita melihat perhatian yang begitu besar dilakukan oleh Nabi, tentu harus ada suatu disiplin ilmu yang harus dijadikan mediasi untuk memperoleh pemahaman. Berbicara as-Sunnah, tidak bisa lepas dari panduan hadis sebagai rujukan utama umat Islam. Di kalangan sahabat senantiasa memahami dan melaksanakan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhamamd saw. Segala problem kehidupan keseharian baik individu maupun bermasyarakat serta bernegara ditanyakan langsung kepada Nabi saw. Namun, seiring dengan wafatnya Rasulullah saw. para sahabat kemudian mendiskusikannya dan saling cek dan ricek untuk mendapatkan hadis yang diinginkan dan sekaligus Melihat konteks diatas, jika dikaitkan dengan saat ini pemuda Islam Indonesia harus lebih semangat belajar dan mencari berbagai macam solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang ada di Indonesia sekarang ini. Perkembangan zaman seharusnya 19 Muhammad al-Fatih Suryadilaga, “Kontekstualisasi Hadis dalam Kehidupan Berbangsa dan Berbudaya” dalam journal KALAM, Volume 11, Nomor 1, Juni 2017, hlm. 217 Misbahul Wani DOI// tidak menjadi masalah bagi para pemuda kita. Namun perkembangan itu sendiri dijadikan sebuah spirit untuk membuktikan kehebatan sebagai pemuda dengan lebih intens belajar dan memahami ajaran agama. Jangan dijadikan alasan bahwa taat agama adalah orang yang ketinggalan zaman, tapi dengan taat itulah kita buktikan relevansi dan eksistensi agama itu sendiri. Dengan gaya tetap kekinian tapi tidak menyimpang ajaran agama, sosial dan etika. Maka kata Muhammad al-Fatih20 kehidupan ummat muslim dalam berbangsa dan berbudaya juga dapat dimanifestasikan dengan baik melalui pesan yang dibawa Rasulullah saw dan tuntunan yang dibangun selama beliau menjadi utusan Allah Keberadaan pemuda di Indonesia sesungguhnya dapat menjadi aset yang berharga bagi masa depan bangsa ini ke arah yang lebih baik dan mampu berdiri sejajar dengan bangsa lain dalam segala Dengan tetap mempertahankan keislaman dan keindonesiaanya tanpa terpengaruh dengan ajaran-ajaran yang bersifat anarkis, lebih-lebih menentang ideologi Pancasila. Karena memperthankan identitas itu sangat mahal dan sangat berharga, dari sana lah bangsa akan punya nilai. Berawal dari pemuda yang cerdas dan selalu melakukan aksi perubahan yang lebih baik dengan berpedoman pada al-Qur’an dan sunnah Nabi Muhammad saw. Dalam bukunya yang berjudul Al-Jailu Nasrul Mansyuud Yusuf Qardhawi mengatakan ‚siapa saja menelaah as-Sunnah dan membaca al-Hadis, niscaya mengetahui jelas generasi idaman ini dengan matahatinya dan mengenalinya secara rinci. Tentu berbicara tentang generasi yang dimaksud disana adalah para pemuda. Nabi saw. Melihat generasi semacam ini adalah generasi yang selamat di anatara tujuh puluh tiga golongan yang binasa. Generasi semacam ini adalah generasi yang tidak mengikuti hawa nafsunya seperti anjing yang setia terhadap majikannya. Mereka 20 Salah satu Dosen dan Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam bidang Ilmu Tafsir dan Hadis 21 Muhammad al-Fatih Suryadilaga, “Kontekstualisasi Hadis dalam Kehidupan Berbangsa dan Berbudaya” dalam journal KALAM, Volume 11, Nomor 1, Juni 2017, hlm. 216 22 Wahyu Ishardino Satries, “PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT” Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009, hlm. 90 Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 tidak akan keluar dari agama seperti anak panah keluar dari busurnya, bahkan mereka selalu komitmen kepada ajaran Rasulullah saw. dan para sahabatnya‛.23 G. Perhatian Dunia Kepada Kaum Muda John Kennedey, seorang negarawan dari Amerika berkomentar tentang krisis sikap para remajanya. Ia mengatakan, ‚Andai mereka disuruh berperang, hanya satu dari tujuh pemuda yang berani menghadapi musuh‛.24 Bisa kita melihat, bahwa pemuda yang di gambarkan oleh John Kennedey sudah kehilangan jati diri sebagai orang pemuda yang memiliki tanggung jawab. Lebih-lebih mereka sudah kehilangan keberanian dalam memperjuangkan hak. Dalam kasus ciri-ciri pemuda yang seperti itu, Nabi pernah menyingungnya bahwa ‚suatu saat umatnya akan cinta terhadap dunia dan takut terhadap mati‛. Arti kata mati sebenarnya bukan kehilangan nyawa saja, tetapi yang dimaksud dengan mati disana juga bisa bermakna kehilangan rasa tanggung jawab dan konsekuensinya atas apa yang semestinya menjadi kewajiban. Islam sangat memperhatikan persoalan kepemudaan, hal ini dapat dilihat dalam setiap pertemuan para cendikiawan muslim, permasalahan pemuda senantiasa dibahas, misalnya dalam muktamar yang diselenggarakan oleh Rabitatul Alam Islami di Kairo. Juga dalam pertmeuan yang diadakan di Makkah pada pertengahan bulan. Sebelum itu yakni pada pertemuan yang diselenggarakan di Beirut, permasalahan pemuda tidak luput dari pembahasan. Meskipun sebenarnya pertemuan itu sendiri terfokus pada permasalahan-permasalahan mendasar kaum muslimin di dunia. Namun karena pentingnya masalah kepemudaan, pembahasan mengenai hal itu tidak pernah terlewatkan. Selain membahas tentang krisis moral kaum muda, pertemuan-pertemuan itu juga menganggap perlu untuk menggalakkan pendidikan mereka kearah depan yang lebih baik. 23 Dr. Yusuf Qardhawi, “Generasi Idaman”, Jakarta Media Da’wah, 1990, hlm. 36 24 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 41 Misbahul Wani DOI// Kesimpulan mengenai pentingnya memberantas krisis moral pemuda dengan pendidikan akhlak yang baik dihasilkan dalam muktamar tahunan yang diselenggarakan di Kuwait tahun 1970. Muktamar tersebut mendahului pertemuan Tokyo di Jepang yang membahas topik yang sama pada tahun itu H. Pemuda Dalam as-Sunnah. Teringat cerita seorang pemuda yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai prajurit dalam sebuah peperangan yang dipimpin Rasulullah saw. Ia datang membawa pedang yang panjang pedangnya itu melebihi tinggi badannya. lalu dengan tegas Rasulullah saw. menolak niatannya karena ia belum memiliki seni berperang. Lalu pemuda itu pulang dan berdiskusi dengan ibunya, lalu ia terus belajar dan mencari kelebihan yang ia miliki sehingga ia pun menemukan bahwa ia pandai menulis dan berbahasa. Dikemudian hari Rasulullah saw. mengangkat beliau sebagai sekretaris pribadi. Dan pemuda itu adalah Zaid bin Melihat kisah diatas ada dua poin yang perlu dicermati, yaitu semangat perjuangan struggle dan selalu berupaya menggali potensi diri. Keberanian Zaid bin Tsabit bisa dijadikan kiblat untuk selalu mengobarkan api perjuangan menjaga agama dan bangsa. Segala hal ia coba baik berperang namun ditolak karena faktor usia. Tapi kesempatan bukan berarti musnah demi perjuangan menjaga agama dan bangsa, tapi dia mencoba menggali potensinya sebagai jurnalis sehingga diangkat menjadi sekretaris pribadi Nabi yang namanya harum sampai saat ini bahwa ia adalah orang yang berperan besar dalam pengkodifikasian al-Qur’an. Ada sebuah hadis 25 Hasan Al Banna dkk, Pemuda Militan, SoloCV. Pustaka Mantiq, 1992, hlm. 50 26 PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT / dikutip tanggal 2 November 2017. Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019                                         27‚Telah menceritakan kepada kami Ali bin Muhammad berkata, telah menceritakan kepada kami Waki' berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Najih -ia tsiqah terpercaya - dari Abu Imran Al Jauni dari Jundub bin Abdullah ia berkata; "Ketika kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, pada saat itu kami merupakan sosok pemuda-pemuda yang kuat. Kami belajar iman sebelum mempelajari al-Qur’an, kemudian kami mempelajari al-Qur’an, maka dengan begitu bertambahlah keimanan kami." Dalam hadis ini dijelaskan peran seorang pemuda yang memiliki ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam belajar. Bisa kita tinjau untuk menjadi pemuda Islam yang baik tidak cukup hanya belajar saja atau kecerdasan Inteleketual saja, namun juga tak kalah pentingnya adalah kecerdesan spiritual dan emosional sebagai penyeimbang jiwa dan raga agar tercipta pemuda yang cerdas dan taat dan berdampak membawa agama dan bangsa Dari kutipan hadis diatas bisa diambil pelajara bagaimana pemuda Islam Indonesia semesstinya. Sehingga mereka benar-benar menjadi generasi harapan untuk waktu yang terus berlanjut. Tiada lain yaitu harus menguasai ilmu pengetahuan, menghormati akal, percaya pada bukti, menolak cerita bohong, tidak mengikuti prasangka dan keinginan hawa nafsu. Suatu generasi yang mempelajari al-Qur’an, berpikir itu wajib, merenung adalah ibadah, mencari ilmu adalah jihad, dan bersikap statis atas tradisi kuno karena sekedar kekunoannya adalah suatu kebodohan dan kesesatan. Dan sesungguhnya taklid buta kepada nenek moyang dan kepada para pembesar adalah suatu kerusakan dan kehancuran. Itulah sebabnya generasi idaman ini senantiasa berpikir sebelum menetapkan sesuatu, belajar sebelum beramal, meneliti adil sebelum mempercayai, berencana sebelum melaksanakan sesuatu. Dan tidak hendak menerima ketetapan 27 Sunan Ibnu Majah 60, juz1, hlm. 23 28 Asef Umar Fakhruddin, “Peran Generasi Muda dalam Keberlangsungan Pendidikan Islam”, Dalam Journal INSANIAVol. 11No. 2Jan-Apr 2006, hlm. 2 Misbahul Wani DOI// tanpa ada bukti dan tidak menerima pengakuan sebelum ada Karena tidak jarang pemuda Islam Indonesia terkecoh dan tertipu baik dari segi keilmuan maupun social. Semua itu terjadi karena antusias mencari pengetahuan, mengantisipasi kesalahan, kekeliruan bahkan manipulasi sangat minim. Akan tetapi jika kita giat dan kiat menepis semua itu, pemuda Islam akan tangguh seperti yang tergambar dalam hadis tersebut dengan gemar mempelajari al-Qur’an beserta isinya pada Nabi Muhammad saw. I. Penutup Setidaknya kesadaran memang akan terus relevan diaktualisasikan. Karena menurut KH. Sinwani Adra’I, BA30 beliau mengungkapkan ‚kebenaran akan selalu tetap diminati oleh setiap insan‛. Karena tidak ada kebaikan yang sia-sia. Pemuda adalah titipan Tuhan kepada suatu bangsa dan agama. Karena pemuda yang akan melanjutkan segala tanggung jawab selanjutnya dimuka bumi terutama bumi Indonesia saat ini. Oleh sebab itu, orang tua harus benar-bemr mengarahkan pada anak-anaknya sebagai genersi selanjutnya ke jalan yang yang telah di lakukan oleh Luqman yang memberikan arahan secara intelektual dan emosional pada anaknya agar teguh dan patuh serta tidak menyekutukan Allah swt. Jika syeikh al-Maraghi mengatakan ‚Islam sekarang berada diantara kebodohan putra dan putrinya‛ ungkapan itu jangan kita jadikan justifikasi yang nyata, akan tetapi kita jadikan sebuah cambuk kepada para pemuda dan pemudi Islam saat ini yang mulai tidak peduli dengan dunia keilmuan namun cenderung dengan kelakuan dan pergaulan yang kurang menguntungkan bagi Agama, Bangsa dan Negara, lebi-lebih pada diri sendiri namun dampaknya sangat besar bagi kehidupan bersama. Yaitu akan 29 Dr. Yusuf Qardhawi, “Generasi Idaman”, Jakarta Media Da’wah, 1990, hlm. 41-42 30 Pengasuh Pondok Pesantren DARUS SALAH AN-NAWAWIYAH Modung, Bangkalan, Madura. Beliau merupakan ulama karismatik di daerahnya yang memiliki banyak jamaah karena dinilai ajarannya selalu melakukan relevansi atau kontekstualisasi ajaran Islam pada daerahnya, terutama pada para santri-santrinya. Pemuda Dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah AL-DZIKRA, Volume 13, No. 1, Juni Tahun 2019 terjerumus dalam kehancuran apabila kemunkaran terus dibiarkan dan dilakukan para pemuda. Seruan Nabi perlu dijadikan sebagai momentum yang urgens bagi kehidupan para pemuda saat ini dan seterusnya. Selain merupakan sebuah kewajiban mengikuti tuntunan Nabi Muhammad saw, disisi lain akan menjadi sebuah keistimewaan tersendiri yang akan berdampak menjadi manusia yang selamat dunia dan akhirat. Selamat dunia kita harus peka sosial, menekuni segala bidang keilmuan, sosial, ekonomi, politik dan sebagainya agar menjadi pemuda yang tanguh. Namun tetap dalam satu koridor mengikuti ajaran Nabi Muhammad saw sebagai manusia terbaik yang diutus Allah untuk menyebarkan Islam yang memberi rahmat bagi seluruh alam. DAFTAR PUSTAKA Al Banna, Hasan dkk, Pemuda Militan, Solo CV. Pustaka Mantiq, 1992 Fakhruddin, Asef Umar ‚Peran Generasi Muda dalam Keberlangsungan Pendidikan Islam‛, Dalam Journal INSANIA Vol. 11. No. 2 Jan-Apr 2006 Muthahhari, Murtadha, Menjangkau Masa Depan, Bandung Mizan, 1996 Moekti, Hari, Generasi Pemuda Islam, Bandung Remaja Rosdakarya, 1998 Qardhawi, Yusuf, ‚Generasi Idaman‛, Jakarta Media Da’wah, 1990 Rahmah, Itsna Fitria ‚Etika Pergaulan Remaja Muslim yang Ramah Ditinjau dari Konsep Peace Education; Studi di SMA Islam Al Azhar 14 Semarang‛, Jurnal Pendidikan Madrasah, Volume 1, Nomor 2, November 2016 Misbahul Wani DOI// Satries, Wahyu Ishardino ‚PERAN SERTA PEMUDA DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT‛, Jurnal Madani Edisi I/Mei 2009 Suryadilaga, Muhammad al-Fatih ‚Kontekstualisasi Hadis dalam Kehidupan Berbangsa dan Berbudaya‛ dalam journal KALAM, Volume 11, Nomor 1, Juni 2017 ... Luqmanul Hakim adalah figura seorang bapa yang sangat bijaksana. Oleh sebab itu, ayat yang menceritakan tentang Luqman didahului dengan pujian kepadanya Misbahul, 2019. Allah SWT berfirman maksudnya, Dan sungguh telah kami berikan hikmah kepada Luqman, iaitu Bersyukurlah kepada Allah. ...... Hal ini kerana pada usia tua, tidak banyak yang dapat dilakukan jika dibandingkan semasa usia muda dek bertambahnya umur yang diiringi dengan tahap kesihatan yang semakin merudum serta semangat juga semakin melemah. Maka, selagi masih berada pada usia muda, kesempatan untuk menunaikan kewajiban membela agama Allah seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya Misbahul, 2019;Hassan, 1992. Jika kehidupan kita diabadikan demi kepentingan agama, pastinya kita akan mendapat perlindungan daripada Allah dan terhindar daripada segala malapetaka. ...... Oleh itu, Rasulullah SAW menganjurkan kepada ibu bapa untuk mendidik anakanak mereka sejak dari kecil. Hal ini kerana usia kecil adalah waktu yang paling sesuai untuk membentuk keperibadian mereka Misbahul, 2019, Zakaria, 2012. ... Amnah Saayah IsmailMuhamad Izzat Farhan Mohd PoadGenerasi muda adalah pengganti kepemimpinan masa kini. Kebangkitan dan kejatuhan sebuah negara adalah bergantung kepada keperibadian, pengetahuan, dan kemampuan kepemimpinan mereka. Penulisan ini akan membincangkan bagaimana pemimpin boleh dibentuk berdasarkan al-Quran dan al-Sunnah dan menjadikan Sultan Muhammad al-Fateh sebagai contoh. Kedudukan Sultan Muhammad al-Fateh sebagai penguasa muda dengan standard moral yang tinggi, sentiasa mahu mahu menambah pengetahuan dan usaha yang berterusan untuk mengasah kemahirannya harus menjadi inspirasi bagi pemuda masa kini. Dengan menggunakan metodologi analisis kandungan, kajian ini mendapati bahawa banyak panduan sudah digariskan dalam Al-Quran dan Sunnah yang dapat digunakan dalam membentuk pemimpin masa kini. Pada masa yang sama, keperibadian Sultan Muhammad al-Fateh juga dapat dijadikan model untuk melengkapkan lagi proses yang diperlukan dalam membentuk generasi di bawah bimbingan Al-Quran dan Sunnah. The younger generation is the successor of today's leadership. The rise and fall of a nation are underpinned by their personality, knowledge, and leadership capabilities. This writing will then discuss how leaders are formed based on al-Quran and al-Sunnah and make Sultan Muhammad al-Fateh an example. The stature of Sultan Muhammad al-Fateh as a young ruler with high moral standards, his hunger for knowledge and his never-ending effort to sharpen his skills should be the inspiration for today's youth. Using content analysis methodology, the study found that many guidelines are already outlined in the Quran and Sunnah that could be utilised in shaping today's leaders. At the same time, the personality of Sultan Muhammad al-Fateh can be used as a model to complement further the processes required in shaping the generation under the guidance of the Quran and Sunnah.... Untuk itu, jauh sebelumnya Islam telah mewanti-wanti kepada pemeluknya terutama kepada orang tua untuk serius dalam menangani persoalan remaja ini, tidak sedikit ayat dan hadits yang berbicara soal itu, seperti firman Allah SWT, Dalam ayat tersebut jelas dinyatakan oleh Allah hendaklah setiap orang tua khawatir akan kondisi anak-anak mereka dimasa yang akan datang, jika anak-anak mereka dalam keadaan lemah, baik lemah secara Aqidah atau keyakinannya kepada Allah, lemah Akhlaknya, lemah ekonominya, maupun lemah secara fisiknya. Sebab ditinjau dari segi penyebab kenakalan remaja itu, keadaan lemahlah yang menjerumuskan mereka untuk melakukan tindakan kenakalan remaja tersebut, baik lemah iman, lemah akhlak, maupun lemah ekonomi dan lemah fisik Wani, 2019. ...Penmardianto PenmardiantoOver time and the increasing number of the younger generation adolescents, the rate of juvenile delinquency that occurs is increasing. This article discusses about juvenile delinquency, starting from its understanding, theory, causes and consequences, Islamic views on how to deal with it and solutions for Islamic da'wah in overcoming it. Juvenile delinquency that is developing today is a social phenomenon that must be found a way out. If juvenile delinquency is allowed to develop, it will bring great danger to the life of society, nation and state. Juvenile delinquency must be anticipated considering the many consequences it can cause, ranging from endangering the teenager concerned, to causing anxiety and fear from the parents of the teenager concerned, and even chaos in the environment where the teenager is domiciled. In overcoming the problem of juvenile delinquency, it cannot only rely on one-sidedness, because the causes that motivate the emergence of these juvenile acquaintances are so complex, therefore, in overcoming juvenile delinquency, it is necessary to synchronize the parents concerned with the education at school as well as adequate control in life in the school. community environment.... Hasrat ini timbul, karena kaum muda juga menyadari bahwa kedewasaan akan memberikan kepada mereka peluag yang lebih berkembang dan berkontribusi lebih besar kepada bangsa dan negara In'am, 2020. Semakin cepat kaum muda memasuki alam realitas, maka akan ada semakin banyak anggota masyarakat yang dapat segera terjun untuk menanggulangi problema kemasyarakatan yang nyata Wani, 2019. Kaum muda yang memiliki kombinasi yang ideal dari kondisi fisik prima dengan kematangan psikis, akan dapat berprestasi secara optimal. ...Suwarji SuwarjiThe role of youth as the first generation of the Indonesian nation can be seen from the role of youth as agents of change. This study aims to provide a description of the role of youth in participating in the success of activities affiliated with political parties. The research approach used is descriptive with the type of research mixed method. The quantitative approach method uses the Kolmogorov-Smirnov method of hypothesis testing and analysis of variance through the two-way Friedman level. This study concludes first that the responses of the respondents, both youth and women, to activities affiliated with political parties are no different or the same. This means that activities affiliated with political parties are considered equally good by young people and women. Second, youths have significant differences in preferences for the four types of activities affiliated with political parties. In this condition, the youth as respondents considered that the four activities affiliated with political parties have different levels of advantages and disadvantages so that their preferences for the four are also different. There is a certain tendency in choosing activities affiliated with political parties.... Karena para peserta didik berasal dari berbagai lingkungan dan keluarga yang latar belakangnya bebeda. Oleh karena itu kemungkinan perubahan akhlak bagi para peserta didik dipengaruhi oleh karakteristik dari teman sebayanya contohnya ada anak yang bersal dari anak yang diperlakukan secara tidak baik, dibiarkan secara bebas, ada anak yang berasal dari keluarga kaya dan disiplin maka bisa saja hal hal negatip serta positif tertular secara bersamaan dan bergantian diantara para peserta didik Wani, 2019 Dalam lingkungan sekolah itu tersendiri tentu saja yang menjadi subjek dan objek adalah peserta didik karena peserta didik merupankan anak yang membutuhkan arahan serta bimbingan dari orang lain seperti guru, orang tua, dan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang sudah dimiliki mereka agar menjadi orang dewasa yang Tentu saja dalam upaya menegakkan pembentukan akhlak di lingkungan sekolah tidak akan terlepas dari tanggung jawab seorang guru, seorang guru yang baik harus memiliki keahlian serta konpetensi keguruan yakni kompetensi pedagogik, kepribadian, keprofesionalan dan juga kehidupan sosial yang tergolong baik apabila seorang guru sudah menguasai beberapa konpetensi yang disebutkan tadi maka besar kemungkinan pembentukaan akhlak dalam diri peserta didik akan mudah untuk direalisasikan. Akan tetapi selain komponen tersebut guru juga di haruskan untuk membekali para peserts didik baik itu memberikan beberapa wawasan, materi yang berkaitan dengan moral dan yang paling utman adalah mengarahkan serta membimbing para perserta didik perbutan yang baik dan terpuji Bafadhol, 2022. ...... Mereka ini ditakdirkan terdiri daripada para belia yang hebat dan berani membela kebenaran dalam masyarakat yang telah tersesat dalam kemungkaran dan kesyirikan. Sebagai contoh dapat kita lihat sejarah Nabi Ibrahim AS, sudah berani mempersoalkan masyarakatnya mengenai hal yang menurutnya tidak logik untuk disembah sejak baginda kecil lagi Misbahul Wani, 2019. ...ahmad zaid Talhah AjmainGolongan belia merupakan aset kepada sesebuah negara. Golongan ini sangat sinonim dengan unsur perubahan yang berlaku dalam kalangan masyarakat. Sejarah Islam membuktikan bahawa peranan belia sangat penting pada fasa perkembangan Islam. Fungsi belia asuhan Rasulullah sangat mementingkan kejayaan dari aspek fizikal, mental dan spiritual. Menjelang Revolusi Industri RI peranan belia Islam perlu diperkasakan selaras dengan kemajuan dunia. Melihat kepada kejayaan sumbangan belia di zaman Rasulullah, belia Islam pada era RI ini perlu meneladani karakteristik belia di zaman tersebut bagi menghadapi cabaran modenisasi sekaligus membina kekuatan ummah dan memenuhi keperluan masyarakat Islam moden. Justeru, artikel ini memfokuskan karakteristik dan amalan kualiti hidup belia Islam menjelang RI Kaedah kajian yang digunakan dalam kajian ini berbentuk kajian kualitatif secara kepustakaan, pemerhatian dan analisis kandungan. Dapatan kajian mendapati terdapat empat karakteristik yang perlu dipegang oleh belia Islam dan sepuluh amalan kualiti hidup yang perlu dititikberatkan dalam kehidupan seharian FirmansyahErik Taufani SomaePembinaan keagamaan di masyarakat merupakan hal mendesak yang perlu dilakukan, terutama pembinaan pada kegiatan keagamaan praktis. Seperti bagaimana menghadapi kematian, karena selama ini banyak masyarakat yang hanya bergantung pada orang tertentu saja tanpa ada warisan yang diturunkan. Maka perlu diadakannya pembinaan agama yang bersifat praktis, khususnya mengenai kematian, khususnya bagi para pemuda. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah ceramah dan praktek, peserta pelatihan ini adalah pemuda PRM Mlangi Barat bekerjasama dengan pengurus PRM Mlangi. Hasil dari kegiatan ini menambah pemahaman peserta tentang teori pengurusan jenazah dan diharapkan kedepannya peserta dapat berperan aktif di komunitasnyaSarkawi SarkawiTechnological advances have brought so many changes, these changes are not only in the world of education, including the world of business, culture and social society, technological advances are so fast entering all corners, including the internet which is part of the development of these technologies. Data packages are not a problem in order to be able to access the internet and social media such as facebook, whatsapp, messenger, twitter and others, it can almost be said that the internet is now a necessity, lately several village governments provide free wifi networks for their people, including villages fuss. This research is a field research, which is based on the facts and facts found, the data collection tools are observation, interviews, questionnaires and library materials. Questionnaires were distributed to 40 people as samples and the results were managed and analyzed. The author found several facts in the field, some of which can be concluded, after the availability of free wifi access, youth began to be preoccupied with their respective gadgets, and the culture of Maghrib Koran has begun to disappear, in social matters that previously helped each other and worked hand in hand, now starting being indifferent, so that the socio-religious youth after the existence of the internet, especially free wifi, experienced a decline and MayaUlil Amri SyafriBudi HeryantoThis article examines the educatif impilcation of the older term in Qur’anic verses that express through the interpretation of the commentators in their various popular works that are authoritative using a thematic interpretation approach al-tafsîr al-maudhû’î using qualitative methods of literature study with analysis descriptive-interpretative nature. The older term with various forms and derivations that were successfully identificated which later became the object and focus of this research were the term arba’în sanah, ardzal al-umur, al-shayb al-syīb and al-shyaibah, al-shaykh and al-syuyûkh, al-’ajûz, al-kibar and al-kabîr, nu’ammir yu’ammar and mu’ammar, and thâla or tathâwala al-’umur. After elaborating on the interpretation and accentation of its meaning and analyzing the results of the discussion, it turns out that these terms have many implications, especially those relating to aspects of Islamic Abrar SulthaniThis article was written to explain the concept of religious education in the millennial era. The young generations who are in the millennial era experience various life dilemmas. The potential of the younger generation must be directed in order to understand the substance of their responsibilities. This thought article aims to provide an overview of the importance of reminding each other and synergizing with the younger generation. The older generation took the role to leave the next generation strong, strong in science, religious understanding, and skills innovation. Thought writing is described using the literature method with a qualitative descriptive analysis approach. The results of the study show that 1 The younger generation has the opportunity to become superior individuals, 2 The younger generation can maintain the existence of religion in society, 3 The support of the older generation is very important in controlling the activities of the next generation. The conclusion is that there are three educational concepts that can be realized; 1 Learn more diligently, 2 Practice actualizing knowledge, and 3 Useful for many things. Muhammad Alfatih SuryadilagaThe Hadith for Muslims is a source of Islamic teachings. Therefore, in the life of a Muslim both individually and in groups and in the life of the nation and cultured is stained from the values of Islamic teachings. In the present context along with the development of science and technology and is encouraged to inherit the Prophet's legacy. This makes the importance of contextualization in the understanding of hadith. One form offered is through a hermeneutic approach. This includes the hadith in the life of the nation and the state because of the difference in social context, culture and political system. This effort is to keep the hadith from extinction and can be carried out in context. As a messenger of Allah swt., The Prophet Muhammad. Build a civilized and state society in line with the basic principles of Islam. What was built and developed by the Prophet Sometimes opposed to the tradition that developed before Islam came.

bait alfiyah tentang pemuda